DINAS Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Banjarbaru menggelar Tadarus Puisi dan Silaturahmi Sastra (TPSS) XVIII di halaman Disporabudpar Banjarbaru, Sabtu (23/3/24) yang resmi dibuka oleh Asisten III Setdako Banjarbaru, Dr. Hj. Rahmah Khairita.
Kondisi cuaca yang mengguyur Kota Idaman, TPSS ke-18 itu digarap langsung oleh para seniman yang tergabung dalam Idaman Batuah (IB) Production ini. Dengan suasana hujan deras, Opening Ceremony pun tetap dilanjutkan dengan memukul alat musik Kintung bersama perwakilan Dewan Kesenian di berbagai daerah.
“Kegiatan ini agar mempererat silahturahmi sastra antar daerah, sehingga untuk tetap memiliki spirit dan menumbuhkan kuat dalam perkembangan zamannya. Pastinya, tujuan agar memasyarakatkan sastra,” ucap Asisten III Setdako Banjarbaru, Rahma Khairita saat sambutan.
Khairita mendorong agar kegiatan ini dapat dijadikan sebagai penyemangat baru dalam mendorong kehidupan sastra di Banjarbaru.
“Saya juga atas pribadi terima kasih kepada Pak Asa (pemilik puisi) dan Pak Yani, telah membacakan puisi tentang Almarhum Ogi Fajar Nuzula, salah satu pencetus tadarus puisi. Dulu, saya ingat membaca puisi di rumah sendiri bersama kekawanan seniman dan kemudian setelahnya gelar di Mingguraya,” cerita Khairita.
Khairita mengingat awalnya tidak ada anggaran sedikit pun dari pihak pemerintah maupun instansi lainnya. Karena, mereka melakukannya secara swadaya hingga kini didukung penuh oleh Pemko Banjarbaru dan pihak sponsor.
“Kini sudah banyak sponsor. Lika-liku itu, menjadikannya kuat dan bangkit terus. Waktu itu bersama Bu Hudan, kami memasak di rumah sendiri untuk menyemarakan Tadarus Puisi itu,” ujarnya.
Secara pribadi, Khairita merasa membuat kalimat menjadi puisi, tidaklah mudah. “Saya membuat puisi tidak pede. Dibuat hanya untuk pribadi saja,” ungkap Khairita, tersenyum.
Khairita memandang, puisi bagian dari perenungan yang kuat dalam melihat suatu peristiwa di masyarakat. Baik ungkapan secara pribadi, maupun ungkapan moral terhadap masalah di sekitarnya.
“Seseorang yang menelurkan puisi harus mempunyai kejernihan diri. Sehingga dapat memotret peritawa itu ke dalam puisi dengan baik,” pungkas dia.
Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru, Ahmad Yani Makkie menyampaikan tujuan adanya Tadarus Puisi agar merawat dan menjaga tradisi lisan, teks maupun pertunjukan yang ada di ibukota Kalimantan Selatan.
Yani Makkie, Kepala Disporabudpar Kota Banjarbaru
“Tadarus Puisi ini merupakan kegiatan Harjad ke-25 Kota Banjarbaru. Tentunya, semoga ini menjadi sarana silahturahmi antar sesama pegiat sastra,” ungkap Yani.
Oleh karena itu, Yani pun mengungkapkan Hari Puisi Dunia yang bertepatan pada tanggal 22 Maret kemarin. Menurutnya, kegiatan puisi ini sangat penting untuk membangun suatu peradaban manusia di muka bumi.
“Saya pun sudah anggap seperti keluarga dalam berkesenian. Lantas di sini, kita ingin merenungkan sejenak dengan doa kepada Almarhum Pak Ogi yang telah mendahului kita,” tandasnya.@