PEMERINTAH Kota (Pemko) Banjarbaru memperingati Hari Otonomi Daerah (HOD) ke-27 di Lapangan Murdjani Banjarbaru, Selasa (02/05/2023). Rangkaian itu juga sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diikuti oleh ASN dan Non ASN Pemko Banjarbaru dengan Inspektur Upacara Wali Kota Banjarbaru, H. M. Aditya Mufti Ariffin.

Amanat dalam upacara, Aditya menyampaikan bahwa jalan pendidikan yang semestinya dapat menumbuhkan semangat belajar. Sehingga, menurutnya sebuah kota dapat meningkatkan serta mewujudkan nilai pendidikan tersebut.

“Di momentum ini, bersamaan dengan nuansa Idul Fitri maka saya secara pribadi mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Sekaligus memperingati Harjad Kota Banjarbaru ke-24,” ucap Aditya kepada asyikasyik.com, pada Selasa (2/5/2023).

Sesuai dengan tema yang diusung pada Hardiknas, yaitu bertajuk ‘Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar’. Sementara, tema Harjad Kota Banjarbaru bertajuk ‘Sinergikan Kebersamaan, Menuju Banjarbaru Maju, Agamis dan Sejahtera.’

“Sebagai penyemangat untuk pembangun Kota Banjarbaru. Tema ini mendukung dengan visi Banjarbaru Juara, demi mendorong dalam motivasi untuk pembangunan kota idaman. Dan memberdayakan potensi yang ada maka dapat dikembangkan, serta menciptakan orang yang unggul dan kompetitif,” ungkap Aditya.

Di perayaan Hardiknas 2023, Aditya pun menginginkan banyak pergelaran yang dapat menunjang dunia pendidikan. Mendekati hari ke depannya, dia menyebut ada pergelaran Expo Banjarbaru pada tanggal 9 Mei. “Semoga, Allah memberkahi kerjasama kita semua dalam memajukan masyarakat dan daerah kita,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Banjarbaru, Dedy Sutoyo mengungkapkan upacara berjalan lancar karena waktu yang diselenggarakan dengan tepat waktu, sehingga dapat menjaga esensi dari Hardiknas tersebut. Langkah itu, dia bersama jajarannya merangkai Hardiknas 2023 dengan desain yang efektif.

“Tahun ini adalah implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar (KMB). Di Banjarbaru sendiri, kami telah berupaya keras agar dapat mengakses kurikulum merdeka tersebut. Sesuai yang dicanangkan oleh Kemendikbud,” ujarnya.

Dedy menjelaskan bahwa kurikulum merdeka belajar merupakan bagian dari 24 episode. Terdapat di dalamnya, yaitu Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, Perubahan Mekanisme Dana BOS, Program Organisasi Penggerak, Guru Penggerak, Program Sekolah Penggerak dan sebagainya.

“Sesuai kurikulum merdeka belajar, isi pembelajaran di sekolah dapat melihat pada aspek dari hasil assessment diagnostic pada setiap siswa. Kemudian, diferensiasi yang akhirnya penguatan  T5,” jelas dia.

Dedy berharap kepada guru dapat meningkatkan semangatnya dalam mengajar, sehingga tidak loyo-loyo lagi dalam memberi materi pembelajaran. Menurutnya, seorang guru harus meningkatkan kapasitasnya dalam mendorong pendidikan tersebut.@

Facebook Comments