PEMERINTAH Kota (Pemko) Banjarmasin berkolaborasi dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN) menyelenggarakan acara bertajuk “Cangkurah Kayuh Baimbai” di Galaxy Hotel, Kota Banjarmasin.
Program tahunan yang bernama Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) ini mengundang banyak jejaring lintas stakeholders Hexa Helix Ekonomi Kreatif, yaitu terdiri dari akademisi, pengusaha/UMKM, komunitas, Pemerintah Daerah dan Pusat, media, serta Aggregator. Semuanya berada di lebih dari 260 kota/kabupaten seluruh Indonesia.
“Untuk tamu-tamu dari belahan Indonesia ke Banjarmasin. Saya ucapkan selamat datang di kota seribu sungai,” ucap Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina kepada Asyikasyik, pada Rabu (18/10/2023) sore.
Ibnu menyampaikan yang berkumpul pada 17 sub sektor dari pelaku Ekonomi Kreatif (Ekraf). Dia mengapresiasi yang datang jauh-jauh, bahkan menggunakan lewat jalur laut yaitu kapal.
“Ulun himung pian datang,” ucap Ibnu sina, tersenyum.
Di hari pertama, Ibnu mengatakan bahwa peserta ICCF telah diajak tour wisata ke beberapa titik lokasi yang ada di Banjarmasin. Tentu, menurutnya ini bakal mendukung aspek pengembangan parawisata di Banjarmasin dengan kehadiran pelaku ekraf tersebut.
Ketua Umum ICCN, Fiki Satari berterima kasih kepada panitia pelaksana ICCF ini karena telah menyiapkan sangat baik dengan menampilkan beragam jenis ekonomi kreatif. Dia menjelaskan, acara ini banyak membahas kota berbasis ekonomi kreatif dan bagaimana langkah ke depan, entah banyak melibatkan berbagai sektor yang juga kawula muda berperan di dalamnya tersebut.
“Dengan energi kolaborasinya, kita mewujudkan kota ekonomi kreatif yang mampu mendorong masyarakat menjadi lebih mandiri lagi,” ujarnya.
Fiki ingin ada output setelah kegiatan digelar selama tiga hari tersebut. Tentunya, dia bersama kelompok ekonomi kreatif akan membahasnya secara detail untuk pembangunan sebuah kota. Kemudian, menurutnya forum itu akan mempengaruhi tindakan pelaku ekonomi kreatif ke depannya.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam menyampaikan dalam forum bahwa aspek ekonomi kreatif sangat menjanjikan bagi daerah, bahkan sampai senilai 1.280 Triliun Rupiah dari APBD di Indonesia.
“Ini berdasarkan data Kementrian Perdagangan, jadi pelaku ekonomi kreatif harus berkolaborasi untuk meningkatkan daya jual tersebut.”