PAMERAN Dua Petarung, Amrus Natalsya dan Misbach Tamrin yang telah purna dihelat di Bentara Budaya Yogyakarta pada 13-19 Desember 2023 menyisakan haru yang tak terelakan. Pameran terakhir dari Sanggar Bumi Tarung (SBT) di kota tempat lahirnya sanggar tersebut adalah pameran pertama terlaksana di Yogyakarta setelah berjarak 61 tahun dari pameran perdana SBT di Balai Budaya, Menteng, Jakarta 12-19 Oktober 1962 silam.

Saat ini para petarung dari Sanggar Bumi Tarung yang masih ada hanya tersisa 4 orang, yaitu; Amrus Natalsya (90 tahun), Misbach Tamrin (82), Gultom (83), dan Gumelar (80). Selain Misbach Tamrin, kondisi ketiganya sudah tidak bisa berkarya lagi.

Pada tahun 1961, SBT dirintis oleh Misbach Tamrin dkk di tengah kemiskinan yang menghujam. Dari kondisi tersebutlah menjadikan para pentolan sesanggar seperti Amrus Natalsya, Djoko Pekik, Gumelar, Gultom, Ng Sembiring, Pudji Tarigan, Sudjatmoko, Muryono, Sediyono, Suhardijyo Pudjanadi, Isa Hananda sebagai oposan terhadap “golongan mapan.”

Suasana Pameran Dua Petarung di Bentara Budaya Yogyakarta

“Ini pameran terakhir Bumi Tarung,” ungkap kurator Pameran Dua Petarung, Romo Sindunatha kepada redaksi asyikasyik.

Misbach Tamrin yang berusia 82 tahun dan Amrus Natalsya 90 tahun, sangat tidak memungkinkan untuk berpameran lagi karena tidak lagi mempunyai presentasi karya mutakhir.

“Peristiwa hari ini adalah peristiwa sejarah di mana di kota inilah Sanggar Bumi Tarung dilahirkan dan berpameran untuk yang pertama dan terakhir kalinya,” lanjut Romo Sindu.

Puluhan pengunjung berjejal memenuhi ruang Pameran Dua Petarung

E. Z. Halim membuka Pameran Dua Petarung

Pameran Dua Petarung pada malam pembuka dipandu langsung oleh perupa, Yaksa Agus Widodo dan dibuka oleh E.Z. Halim, kolektor lukis SBT yang telah mengoleksi ratusan karya Misbach Tamrin. E.Z. Halim adalah pemilik E.Z. Halim Art Museum (EZHAM) yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

Facebook Comments