PERKUMPULAN Dayak Meratus (Kumdatus) Kalimantan Selatan menggelar pagelaran seni budaya dayak yang bertajuk Borneo In Harmony IV di Atrium QMall, Kota Banjarbaru. Dalam pembukaan acaranya, sejumlah perempuan berpakaian adat bergerak melakukan Tarian Gintur sembari membunyikan gelang hiyang ditangannya.

Seusai itu diputar lagu-lagu daerah, yaitu Ampar-ampar Pisang dan Dayak Janjola yang dinyanyikan oleh Dara Elma, Dara Rani dan Dara Dina. Kemudian, Sanggar Goawijaya menampilkan atraksi Kuntaw.

Sesaat, melaksanakan ritual adat Dayak Meratus yang dilakukan oleh Ketua Balai Adat Haruyan, Loksado. Sekejap, tatapan mata penonton saat menyaksikan tarian tradisi Bakanjar dan Babangsai, serta dilanjutkan tarian Kanjed Lasan.

Benyamin Uhil, Ketua Umum Kumdatus Kalimantan Selatan

“Ini merupakan pagelaran ke-4 dan menjadi agenda tahunan kami. Sudah masuk jadi kalender event,” ucap Ketua Kumdatus Kalsel, Benyamin Uhil kepada Asyikasyik.com, pada Kamis (11/5/2023) sore.

Namun, Benyamin menegaskan bahwa acaranya tidak terikat dengan instansi pemerintah terkait. Hanya saja, menurutnya pemerintah setempat selalu mendukung kegiatan pagelarannya.

“Kami memang mandiri. Dan tahun ini, pihak kami dapat dukungan langsung dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan dari bidang kebudayaan,” ujarnya.

borneo in harmony iv digelar untuk terus melestarikan budaya dayak

Benyamin menyampaikan bahwa tujuan pagelaran dayak ini untuk mengembangkan seni budaya yang masih bertahan hingga sampai saat ini. Dalam hal itu, dia merumuskan kegiatan yang di dalamnya adalah tradisi dan permainan daerah sebagaimana wujud untuk menghidupkan kembali nilai budaya tersebut.

“Karena kita menyadari mulai menurunnya kesukaan terhadap budaya itu. Tujuan keduanya adalah penunjang dari pariwisata Kalimantan Selatan, khususnya Banjarbaru,” terang Benyamin disela acara.

Tak hanya pertujukan tari, Borneo In Harmony juga menampilkan permainan balogo, manyumpit, fashion show khas Dayak, seni rupa Dayak dan sebagainya. Dalam sambutannya, Wali Kota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin mengucapkan selamat atas terselenggaranya pagelaran Budaya Dayak Meratus.

“Terkait budaya kita memiliki keberagaman, sebab itulah harus diperkenalkan kepada generasi Milenial. Termasuk di Kota Banjarbaru, memiliki banyak keberagaman budaya yang harus dilestarikan,” ungkap Aditya.

Ketua DPW PPP Kalimantan Selatan itu berharap bahwa kekayaan kebudayaan daerah dapat dikembangkan lagi di kota ini. Tentunya, dia melihat potensi wisatawan untuk datang mengenali dan menikmati pariwisata di kota idaman.

Gubernur Kalimantan Selatan diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Husnul Khatimah mengatakan bahwa penting sekali pelestarian budayan khas Dayak Meratus untuk ditampilkan ke masyarakat umum. Terlebih, baginya ada adat-istiadat yang selama ini merupakan warisan leluhur nenek moyang.

“Dari generasi ke generasi Perkumpulan Dayak Meratus (Kumdatus) ini. Dari sini, kita ketahui bahwa memiliki banyak potensi yang seharusnya dilestarikan dan apabila tidak, maka sangat disayangkan sekali tidak dikembangkan itu,” ujarnya.

Dari pihak Pemprov Kalimantan Selatan, Husnul menyampaikan selalu adanya dukungan untuk masyarakat adat Dayak Meratus bagi kesejahteraan hidupnya. Tentunya, dia menginginkan adanya pengembangan untuk memperkuat daya tarik terhadap budaya Dayak Meratus tersebut.

“Moga, langkah baik ini berkelanjutan. Dan pastisipasi banyak kalangan juga turun membantu dalam mendorong pelestarian Dayak Meratus itu,” tandasnya.@