MEMGANGKAT tema “Mewujudkan Pemuda dan LSM yang Berkarakter dan Berintegritas Guna Menyongsong Indonesia Emas 2045”, digelar Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi di Hotel Novotel Banjarmasin Airport Banjarbaru pada Selasa (24/9) pagi.
Kegiatan kelas yang merupakan inisiatif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI ini dibuka Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin melalui Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar membuka secara resmi Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi di Hotel Novotel Banjarmasin Airport Banjarbaru pada Selasa (24/9) pagi.
Kelas ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para peserta mengenai dampak buruk korupsi bagi pembangunan daerah dan negara.
Acara ini diikuti oleh seratus peserta terpilih berusia 16-30 tahun yang lolos seleksi dari 427 pendaftar dan akan mengikuti rangkaian kegiatan selama dua hari, mulai tanggal 24 hingga 25 September 2024.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif dan komitmen kuat untuk mencegah korupsi secara masif di berbagai lapisan masyarakat,” ujar Gubernur Paman Birin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Paman Birin berharap, generasi muda dapat menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing dan menyebarkan semangat antikorupsi kepada masyarakat luas.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Dengan membekali mereka dengan nilai-nilai integritas, kita dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang bebas dari korupsi,” tegasnya.
Sementara itu, mewakili Pimpinan KPK RI, Johnson Ridwan Ginting selaku Plh. Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI mengungkapkan bahwa pelatihan di Banjarbaru ini merupakan yang ke-17 di tingkat provinsi dan telah diikuti oleh lebih dari 1400 pemuda dan perwakilan LSM.
“Jumlah peserta ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari generasi muda untuk terlibat aktif dalam upaya pemberantasan korupsi,” ujarnya.
Ginting menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera. Namun, korupsi menjadi salah satu kendala utama yang menghambat pembangunan.
“Sebagaimana kita ketahui, Indonesia kaya akan sumber daya alam. Namun, selama 79 tahun merdeka, kita belum sepenuhnya menikmati hasil kekayaan alam itu. Salah satu penyebabnya adalah korupsi,” ujar Ginting.
Menandai dimulainya kegiatan, dilakukan pemukulan gong secara simbolis. Selain itu, sebagai bentuk apresiasi, KPK RI dan Pemerintah Provinsi Kalsel juga melakukan pertukaran cendera mata.
Acar pembukaan Kelas Pemuda dan LSM Antikorupsi ini dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Kalsel, Satgas Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Pimpinan Organisasi Kepemudaan dan LSM se Kalsel, para narasumber serta para undangan lainnya. (red/adpim)