Gending Sirih Gading
dingin semakin dingin
panas semakin panas
rasa teduh pun rahasia
sepasang daunmu mulai gapai
rindu hari ini
gending tanpa kata
penantian hujan tiada tiba
langkah akar bahkan tak kuasa
melumat pahala-pahala
yang ketuk rongga tanah
dingin semakin dingin
panas semakin panas
hujan makin rahasia
tiada kesal jua keluh caramu hidup,
caramu menghidupkan hidup
akar mengakar
jadi upaya tiada
rasa teduh di kepala sendiri
atau diri telah benar-benar sembunyi
pada nyanyi-nyanyi tiada henti
Seteguk Lagi, Februari
dari cecabang pohon rasa
berburu api, yang kau biarkan rahasia
seteguk lagi, februari bagi matahari di puncak bukit menyendiri
menyepi,
mencari sepi
dari syair penunggang ombak
lekas pelan dibelah jejak
tertahan aroma diri
kunang dan karang kudapati
jadi rindu abadi
Mau Menikah Denganku?
adalah tanya memulai pertemuan
sekaligus akhiri perantauan
adalah tanya saat aku menemukanmu pada sebuah tatapan sejuk
duh, tabuh dadaku terdengar aneh
mengiringi tarian mabuk kita
sihir mulai lahir
dari mana, seakan mengerti makna
menambatkan gelisah, jawab desah
juga jawab saat kau merapikan tangisku
Jalan Baru
telah kau siapkan jalan baru untuk kami
kembali pada bumi
menyatu bersama waktu
berakhirlah sedih sementara
ibarat sinema
tak jarang buat insomnia
kutemukan jalan menujumu
perjalanan semakin liku
menjauh masa lalu
apa yang terjadi pada kita?
memudar terus pudar
detik demi detik,
hingga tuntas
lepas, lekas
jalan baru ini
lahir kau mimpi koyak
beku kembali leleh cokelat
cantik putik layu
betulkah tanda di sepanjang
setapak adalah hasrat
yang kau biarkan pekat
seperti rahasia