KABUPATEN BANJAR – Entomolog Kesehatan Ahli Madya Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan P2P Kemenkes RI, Desy Paiman memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan terkait Demam Berdarah Dangue (DBD) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjar, pada Selasa (21/02/2023) pagi.

Bagi Desy, pengasapan insektisida (fogging) merupakan salah satu upaya dalam menanggulangi wabah Demam Berdarah Dangue (DBD) di masyarakat setempat. Selama ini, menurutnya masyarakat keliru memahami fogging untuk mencegah merebaknya penyakit DBD saat musim hujan.

“Namun, fogging merupakan upaya penanggulangan yang hanya bersifat sementara, hanya membunuh nyamuk dewasa dan masih menyisakan telur, serta larva atau jentik nyamuk,” ungkap Desy melalui siaran pers.

Desy menjelaskan, cara paling efektif untuk menurunkan populasi nyamuk adalah dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di dalam rumah dan lingkungan sekitar rumah.

“Fogging bukan cara terbaik memberantas DBD, cara yang lebih efektif yaitu dengan memberi perhatian khusus pada tempat-tempat  penampungan air yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti,” ungkapnya.

Sehingga, dia pun menambahkan bahwa fogging merupakan langkah terakhir yang dilakukan jika sudah ada pasien DBD dalam suatu wilayah, terlebih penting yaitu mencegah pertumbuhan jentik nyamuk.

Sementara itu, Kadinkes Banjar, Yasna Khairina menerangkan bahwa kedatangan rombongan Dirjen P2P Kemenkes RI ke Kabupaten Banjar, adalah untuk menguji atau mengadakan penelitian resistensi insektisida fogging terhadap kekebalan nyamuk di wilayah Kabupaten Banjar, khususnya Martapura.

Facebook Comments