Perubahan zaman tidak bisa dilawan. Sekarang ini, pemasaran berbagai produk, termasuk kuliner dan kerajinan hasil dari usaha kecil mikro, juga harus beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Sebab itulah Lembaga Kajian Keislaman & Kemasyarakatan (LK3) Banjarmasin merasa perlu melakukan pelatihan pemanfaatan teknologi dan media sosial untuk Komunitas Warung Rukun, pendamping UMKM.
“Kegiatan ini bagian dari penguatan yang rutin dilakukan oleh program pemberdayaan ekonomi, kepada anggota komunitas yang menjadi dampingan LK3. Semoga dengan penguatan ini mereka semakin berdaya dan mampu menjawab tantanggan zaman,” ujar Rakhmalina Bakhriati, koordinator program pemberdayaan ekonomi – LK3 Banjarmasin, di Rumah Alam Sungai Andai, Banjarmasin, Sabtu (20/3/2021).
Dijelaskannya, sebelumnya juga pernah dilakukan pelatihan secara online bekerjasama dengan APIKRI Yogyakarta, dengan menghadirkan narasumber Muhammad Isra Anwar, ahli digital marketing yang sering mendampingi berbagai usaha untuk merancang dan mengakses pasar digital.
Setelah beberapa kali pertemuan via online, LK3 merasa perlu dilanjutkan dalam bentuk offline atau pertemuan langsung sehingga hal-hal yang kurang dipahami dapat ditanyakan langsung dan dibimbing cara pembuatannya.
“Maklum, sebagian pegiat Warung Rukun adalah perempuan dengan latar belakang beragam dan kurang melek terhadap dunia digital,” aku Rakhmalina.
Tujuan pelatihan, ujar perempuan ramah ini, yakni untuk menyiapkan semua anggota Warung Rukun agar bisa meluaskan pemasarannya dengan cara digital. Dengan demikian, diharapkan tidak ada hambatan terdahap berbagai perubahan dalam pemasaran.
Materi yang disampaikan Isra, meliputi cara peningkatan penjualan melalui gofood dan grapfood. Sebelumnya diberikan bekal praktik membuat akun google bisnis. Setelah semuanya dipahami, barulah masuk pada strategi dan moment menawarkan produk, termasuk membaca peluang situasi atas barang yang ditawarkan.
Rakhmalina menuturkan, selama lebih tiga tahun mendampingi perempuan potensial yang tergabung dalam Komunitas Warung Rukun, kelompok ini telah menggagas Koperasi Jalujur Banua Bawarna.
“Sudah ada sekitar 150 perempuan bergiat di Warung Rukun, dan berproduksi dalam bidang kuliner, terutama kuliner penganan lokal,” ucapnya.@