DATANGLAH KE HATIKU
Bila hatimu kering dipermainkan kota
datanglah ke hatiku. ada sejarah di sini
kau bisa pulang ke bentangan kenangan dengan bebas
aku Nakamura yang berdiri menunggu di mata jalan
datanglah ke hatiku. ada air kaca di sini
aku jenderal yang kau cari-cari dalam cermin itu
datanglah ke hatiku. ada zumzum di sini
aku Mc. Arthur yang menunggu di pulau ini.
datanglah ke hatiku. aku dodola yang kau rindukan.
Morotai, 19 Agustus 2018
Zum-zum: pulau tempat beristrahat Jenderal Douglas Mc Arthur
Air Kaca: tempat pemandian General Douglas Mc Arthur (catatan sejarah)
KETIKA MERAH PUTIH ITU NAIK
Kita tak pernah tahu
apa kata bendera kepada tiang
ketika merah putih itu naik
dan lagu Indonesia raya dinyanyikan
apa permintaan maaf, ejekan
atau ucapan terima kasih.
Kita hanya tahu
ini hari 73 tahun kemerdekaan
setelah darah yang amis dan anyir itu berkibar.
Morotai, 17 Agustus 2018
KETIKA IJAB KABUT DIKALIMATKAN
–Kadri Usman
ada pertemuan di sana
Tuhan, alam
dan manusia menjadi saksi.
maka jadilah hulu
kelak- sungai-sungai
akan mengalir dari sana
menjadi ombak, menjadi hujan.
ada perpisahan di sana
ayah, ibu dan saudara
menjadi saksi.
maka jadilah hilir
kelak– sungai-sungai
akan mengalir ke sana.
Morotai, 2018
LAGU MUSIM DINGIN
Malam ini
aku cuma ingin bernyanyi
di kaki bulan tanpa payung
ombak jadi tifa
angin jadi seruling
malam jadi riang
bintang berkedip
bulan menepi
sepi sepi sepi
dalam sunyi.
Morotai, 19 Agustus 2018
SIAPA BILANG AKU BELUM MERDEKA
Siapa bilang aku belum merdeka?
aku sudah merdeka!
merah-putih sudah berkibar
undang-undang sudah dirumuskan
sudah dibaca dan aku sudah diantar
ke depan pintu gerbang
apa lagi yang mesti aku cemaskan?
Siapa bilang aku belum merdeka?
aku sudah merdeka! pancasila sudah ditulis
sudah dibaca dan dengan fasih kau
menyebut-nyebut nama Tuhan
nama kemanusiaan nama persatuan
nama kerakyatan nama kebijaksanaan
nama perwakilan nama keadilan
apa lagi yang mesti aku cemaskan?
demokrasi sudah jelas
dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat?
Siapa bilang aku belum merdeka?
aku sudah merdeka. tapi saja aku
belum merekah seperti mereka.
Morotai, 13 Agustus 2018
SIGNAL
Akhirnya aku pun
kehilangan kemerdekaan
dan kau menjadi data seluler
yang kehilangan foto dan status.
Morotai, 19 Agustus 2018.
CATATAN KOPI, 1
Aku pamit ingin tidur
tapi kau bilang tadah dulu kopi ini
sebelum gelas sampai di mulutku
kopi tahu—
aku telah banyak kehilangan mimpi.
Morotai, 19 Agustus 2018
LELAKI ITU TELAH PULANG
—Rajif Duchlun
Sejauh-jauhnya lelaki berlayar
ia mesti pulang. dan lelaki itu
telah pulang ke dermaga paling ibu
setelah bermusim-musim
mengikat kesetian di atas debur ombak
di antara laut kecemburuan yang melelahkan
dan doa-doa yang berangkat tak putus-putus.
lelaki, memang mesti pulang.
Morotai, 19 Agustus 2018
ANOMALI
–ini musim politik
Ini musim politik
telah kami sediakan banyak menu
kamu bisa pesan hasrat apa saja
sepiring pupeda dengan label ganti presiden
seloyang ikan bakar dengan label lanjut dua periode
kamu bisa menadah sambil berhayal
bidadari turun dari langit membawa bidaduri
atau bidaduri datang dari laut membawa bidadari
kami jamin menu kami laris dan menasional
kamu tak perlu berpikir gempa di lombok
atau guncangan yang terjadi di bali
itu menu yang basi dan sia-sia gagal
kamu fokus saja atas dua menu yang telah kami sediakan
panas, laris dan menasional. telah kami kemas di atas tungku
kamu bisa menadah sampai hilang akal.
Morotai, 20 Agustus 2018
——————————
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N. Bayan lahir di desa Supu Kec. Loloda Utara, Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Anak dari Hi. Naser Dano Bayan dan Rasiba Nabiu. Karya-karyanya dipublikasikan di media daring dan terbit di beberapa surat kabar serta tergabung dalam antologi bersama di antaranya: Kita Halmahera (2017), Mengunyah Geram, (2017), Negeri Bahar (2017), Senyuman Lembah Ijen (2017), Kunanti di Kampar Kiri (2018). Kini tiggal di Morotai (sebagai guru MA Nurul Huda Gotalamo).
Email: [email protected]
Facebook : Abi N. Bayan
Nomor TG: 081343630934.