Kita Tak Perlu Bicara Hujan
Menggulir beranda
Wajahmu menjadi dua
Aku mengerjap
Senyummu ada di hadapan
Aku berbalik
Senyummu menjadi seringai
Kita tak perlu lagi bicara hujan
Tak ada hujan yang akan seirama dalam obrolan kita
Puisi Menua
Puisi kita telah menua
Seperti kamu yang tak kukenali dalam kata-kata
Saat kamu bicara tentang musik dan buku-buku
Hanya jasad
Tanpa ruh kata-kata
Belasan waktu menjadikan segala tak mungkin sama
Ada yang menua, ada yang hanya kanak-kanak saja
Pohon-pohon meranggas
Udara bermutasi
Kau terbatuk
Ringkih
Tak menemukan kata-kata
Bicara hanya melantur saja
Puisi kita telah menua
Dan kamu, tetap tak mampu kukenali.
Ah, Sudahlah
Sesekali kau melirik
Di atas trotoar itu
Di antara kerumunan manusia dalam berbagai wangi
Di sebuah halte
Aku tersenyum
Sekedar berbasa-basi dan berlaku santun
Entah benakku sibuk bertanya-tanya
Kau membuka satu kertas
Ada senyum tercetak di sana
Kau menunjuk-nunjuk wajahnya
Membenamkanku dalam kerut kernyit kebingungan
Aku terkesiap
Ah, sudahlah.